Menyikapi Hubungan Tanpa Status, Pertahankan atau Tinggalkan?

Hubungan Tanpa Status
Ilustrasi Hubungan Tanpa Status
Agar Pacar Setia
Pasangan Setia (Ilustrasi/Google)

 

DIARY.CO.ID – Hubungan tanpa status atau yang lebih dikenal dengan sebutan HTS memang selalu menuai pro dan kontra. HTS dianggap sebagai bentuk ketidakseriusan dalam menjalin hubungan dan harus sesegera mungkin diakhiri. Tapi, benarkah demikian? Sebelum terburu-buru mengambil keputusan, ada baiknya jika mempertimbangkan 6 hal esensial berikut ini.

Menyikapi Hubungan Tanpa Status, Pertahankan atau Tinggalkan?

[the_ad id=”4827″]

1. Mau dibawa ke mana arah hubungannya?

PACAR CUEK
Ilustrasi Pasangan

Penting bagi setiap pasangan mengetahui arah hubungan yang sedang dijalin. Hal ini bisa berfungsi sebagai kemudi bagi keduanya agar tidak salah langkah dan lebih terarah. Sebab, akan sangat melelahkan jika berjalan tanpa tujuan. Oleh karena itu, ada baiknya untuk didiskusikan ulang bersama pasangan perihal arah hubungan.

2. Sudah siapkah untuk berkomitmen?

calon imam yang baik
Suami dan Istri (Ilustrasi)

Pertanyaan mendasar bagi pasangan yang terjebak dalam hubungan tanpa status adalah bagaimana kesiapan kedua belah pihak untuk berkomitmen. Komitmen untuk saling setia, tidak memandang orang lain, dan akan selalu bersama-sama ke depannya.

Baca Juga : 7 Kondisi yang Sebabkan Hubungan Tanpa Komunikasi

Sayangnya, banyak yang akhirnya belum siap untuk berkomitmen sehingga terus-menerus bertahan dalam hubungan tanpa status. Hanya saja, hal yang perlu digarisbawahi terdapat perbedaan antara orang yang belum dengan tidak siap berkomitmen. Dia yang belum siap masih bisa diarahkan atau didiskusikan untuk menyatukan komitmen, sedangkan orang yang tidak siap hanya menjadikan hubungan sebagai taman bermain.

3. Kesatuan visi hidup

kenapa tiba-tiba mantan cuek
Ilustrasi pertengkaran sepasang kekasih

Salah satu hal yang menyebabkan orang terjebak dalam hubungan tanpa status adalah belum bertemunya titik terang mengenai kesatuan visi, keyakinan dan arah hidup. Kedua belah pihak tampak selalu bersama dijalur yang berbeda. Hubungan tanpa status yang dijalani lebih baik disudahi jika tidak jua mencapai kesepakatan demi menghindari konflik-konflik yang lebih besar ke depannya.

4. Cinta sungguhan atau tidak?

[the_ad id=”4719″]

Calon Imam Yang Baik
Ilustrasi laki-laki mendekati wanita yang disayang

Lazimnya orang yang saling mencintai secara sungguh-sungguh adalah segera melegalkan status mereka berdua. Rasa cinta yang menggebu dan perasaan tidak ingin kehilangan biasanya menjadi alasan untuk membuat sebuah ikatan yang lebih baik daripada hubungan tanpa status.

Jika seseorang dalam jangka waktu yang lama selalu terjebak dalam hubungan tanpa status, maka perlu dipertanyakan tentang kadar cinta yang dimilikinya.

Seberapa besarkah rasa cintanya? Seberapa ingin dirinya untuk bersama? Dan pertanyaan-pertanyaan sejenis yang memvalidasi perasaannya selama menjalin hubungan.

5. Apakah orang terdekatnya menyetujui hubungan tersebut?

Hubungan Tanpa Status
Ilustrasi Hubungan Tanpa Status

Ada kalanya seseorang sudah siap untuk melegalkan hubungan yang dijalani, namun terkendala dengan izin orang-orang terdekatnya seperti orang tua, keluarga dan sahabat terdekatnya. Mereka belum bisa merestui atau belum terlalu yakin dengan pasangan yang telah dipilih.

Oleh karena itu, jika alasan yang satu ini mengganjal hubungan Anda, ada baiknya untuk segera melakukan pendekatan yang intensif. Tunjukkan bahwa diri Anda adalah orang yang tepat dan pantas untuk dijadikan sebagai pendamping masa depan pasangan. Memang, jika sebelumnya sudah ada penolakan yang cenderung tegas dari orang terdekat pasangan akan terasa lebih sulit dan membutuhkan lebih banyak waktu. Namun, hal ini tentu sebanding dengan kebahagiaan yang Anda dan pasangan dapat di masa yang akan datang. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian.

6. Apakah masih terganjal dengan masa lalu?

[the_ad id=”4719″]

membuat pria cemburu
(Ilustrasi)

Banyak orang yang sejatinya masih menyimpan masa lalu rapat-rapat dalam hatinya. Sulit rasanya benar-benar pergi dari kisah manis yang dahulu pernah dijalin. Bagi HTS yang terganjal dengan alasan klasik ini, akan baik kiranya jika membantu pasangan atau mungkin diri sendiri untuk terlepas dari belenggu tersebut. Fokus dengan yang sedang dijalani di masa kini dan mengikhlaskan segala kenangan yang terjadi di masa lalu.

Jikalau masih sulit untuk dilakukan, akan adil rasanya jika menyembuhkan luka sendiri terlebih dahulu dan melepaskan hubungan tanpa status yang dijalani. Jangan pernah menyeret orang lain dalam pusara kepedihan masa lalu karena hal tersebut tentu akan sangat tidak etis.

Laporan kontributor diary.co.id: Kiki Novilia

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*