

DIARY.CO.ID – kali ini kita akan membahas mengenai ekonomi dan bisnis yang identik dengan uang, jadi agar kita bisa memahaminya dengan mudah, berikut ulasan mengenai sejarah singkat uang yang dilengkapi dengan pengertian uang untuk menambah pengetahuan kita bersama.
A. Sejarah Singkat Uang
Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses yang panjang. Pada mulanya, manusia belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri–sendiri. Dengan cara mereka berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri untuk terus bertahan hidup,apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaat untuk memenuhi kebutuhannya .
Perkembangan selanjutnya manusia menyadari kenyataan bahwa apa yang di produksi sendiri ternyata tidak mencukupi kebutuhan untuk memenuhi seluruh kebutuhannya,karena setiap manusia membutuhkan manusia yang lainnya.Untuk memenuhi kebutuhan dan memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem’barter’yaitu barang yang ditukar dengan barang yang mereka miliki seperti beras, kambing, kulit binatang, kerang, mutiara,garam, teh,dan lain-lain.
Keterbatasan Barter
Tetapi,barter mempunyai keterbatasan,kesulitan dari pertukaran dengan barter adalah mempertemukan pemilik-pemilik barang yang saling dibutuhkan pada waktu bersamaan,barter ini hanya mungkin dapat terjadi pada kebutuhan yang terbatas.Selanjutnya,manusia menyimpulkan bahwa kesulitan pertukaran cara barter dapat diatasi jika memiliki barang. uang barang (komoditas)maksudnya adalah barang yang seolah-olah berfungsi sebagai uang.Barang yang bagaimana yang dapat berfungsi sebagai uang ? syarat uang barang itu antara lain dalah barang tersebut dapat diterima semua orang, bernilai tinggi ( bernilai intrinsik ),dan merupakan barang kebutuan sehari-hari yang mempunyai umur simpan ( shelf-life ).Komoditas yang dapat dijadikan uang adalah gandum, barli, kurma, beras, gula, dan garam. Komoditas tersebut dibutuhkan setiap orang, dengan memilki komoditas tersebut dapat dengan mudah ditukar dengan kebutuhan lain walaupun.Walaupun uang barang ini telah mempermudah pertukaran, dalam praktiknya terdapat kesulitan, misalnya: uang barang itu tidak memiliki pecahan, sulit untuk menyimpan, dan mengangkut dalam jumlah besar.Uang barang banyak jenisnya sesuai dengan keadaan daerahnya, sebab uang itu beredar pada daerah tertentu dan tidak beredar di daerah lain.(Kamasa Frassminggi, The Age of Deception: Riba dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global, danIndonesia.(Jakarta: Gema Insani, 2012), hlm, 200)
Evolusi Uang
Uang barang juga secara evolusi berubah menjadi uang logam,uang logam ini biasanya terbuat dari emas dan perak bertujuan membatasi banyaknya jenis uang barang.Mengapa emas dan perak dipilih sebagai uang ? Alasannya adalah sebagai berikut :
1. Memiliki nilai tinggi (bernilai intrinsik)
2. Dapat di terima secara umum
3. Dapat dipecah-pecah tanpa mengurangi nilai
4. Tidah mudah susut,dan
5. Kemungkinan rusak sangat kecil
Kelemahan Emas dan Perak
Emas dan perak juga memiliki kelemahan, yaitu keduanya dapat termasuk uang yang langka di beberapa daerah sehingga orang dibatasi untuk berbelanja,nilainya belum tentu dapat dikalkulasi secara kuantitatif sebab belum ada pengaturannya.Persediaannya tidak sama pada setiap daerah karna pemilika Sumber Daya Manusia (SDA)yang tidak merata,sulit memindahkannya karena tidak praktis untuk dibawa dalam jumlah besar dan tidak aman, jika seseorang mau berpergian jauh dan membawa uang banyak, barang kali orang itu membutuhkan alat angkutan.Di samping itu membawa uang logam dalam jumlah banyak tidak aman dari perampokan.
Tetapi sesungguhnya emas dan perak, dengan segala kekurangannya, masih lebih berfungsi dengan setia, stabil, baik sebagai uang dibandingkan dengan uang kertas yang penuh dengan penipuan dan pencurian.Untuk mengatasi masalah ketidakpraktisan dan ketidakamanan, uang emas dan perak disimpan di bank, bank hanya mengeluarkan bukti kepemilikan emas ( semacam nota atau sertifikat ) yang dapat di gunakan untuk pembayaran transaksi, sejak itulah, mulailah beredar alat tukar yang berlaku sebagai perantara transaksi.
Akhirnya muncullah pemakaian uang kertas yang semula hanya berupa tanda bukti pemilikan emas dan perak,dengan jaminan 100% uang emas dan perak.Uang kertas ini nilai nominalnya ( nilai yang tertulis ) lebih besar dari nilai intrnsik ( nilai kandungan uang ). (Kamasa Frassminggi, The Age of Deception: Riba dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global, danIndonesia.(Jakarta: Gema Insani, 2012), hlm, 200)
Peluang Bank
Bank melihat peluang dalam penerbitan kertas tanda pemilikan emas dan perak,karena bank tahu bahwa pemilik emas dan perak tidak akan mengambilnya dalam jumlah besar dan sekaligus, dikeluarkan surat ( uang kertas ) yang melebihi nilai yang ada untuk meraih keuntungan.Saat ini uang kertas itu jelas tidak dijamin dan tidak dapat ditukar dengan emas, namun masyarakat umum tetap menerimannya sebagai alat tukar karena adanya unsur kepercayaan atau uang tunda. Biaya pembuatan uang kertas itu jelas lebih murah dibandingkan pembuatan uang logam.Pengiriman uang kertas dalam jumlah besar lebih mudah dan efektif.Penambahan dan pengurangan jumlah uang dapat dilakukan secara cepat sehingga tidak menganggu keadaan pasar. Selain itu,logam mulia seperti emas dan perak dapat digunakan untuk keperluan lain.
Pada perkembangannya, penggunaan uang kertas memiliki kesulitan karena sulit dibawa dalam jumlah besar. Selain itu, karena terbuat dari kertas, uang itu tidk mudah rusak, kesulitan membawa uang dalam jumlah besar dan risiko kerusakan dapat dikurangi dengan alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank seperti cek atau giro. Cek atau giro masih termasuk rumpun uang kertas yang dikeluarkan oleh bank,perbedaannya keduanya merupakan uang kertas ringkas yang menampung nilai uang dalam jumlah besar.
Perkembangan Uang
Perkembangan uang tidak terhenti sampai pada uang bank, penggunaan alat-alat pembayaran yang disesuaikan degan kemajuan yang dinamakan sebagai peradaban modern. Sekarang, sudah semakin meluas penggunaan kartu kredit dan cek perjalananyang banyak digunakan dalam transaksi, dengan menunjukan kartu kredit pada toko, pasar, swalayan, travel, biro atu badan lainnya,kita mendapat pelayanan dalam pembelian tiket untuk perjalanan, atau keperluan lain dan kita tidak perlu membayar secara tunai, pembayarannya dilakukan diwaktu yang akan datang melalui tagihan dari bank atau lembaga penerbit kartu kredit tersebut.
B. Pengertian Uang
[the_ad id=”4719″]

Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran hutang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. (Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya .(jakarta : Rajawali Pers, 2014), hlm. 13.)
Dan uang di zaman sekarang sudahlah sangat penting dan secara umum sudah bukan hanya untuk alat pembelian barang dan jasa saja tetapi sudah multifungsi sebagai alat satuan hitung, penimbun kekayaan atau sebagai standar pencicilan hutang dan dengan uang segala kendala dapat diatasi, mungkin sekarang manusia tidak bisa hidup dengan uang, karena tanpa uang di zaman se-modern ini akan sulit untuk bertahan hidup misalnya : Gelandangan, Pengemis, Orang Miskin yang hidup di Kolong Jembatan atau di Tempat Kumuh lainnya sampai ada yang memiliki Rumah dengan kardus, hidup mereka sangat sulit,sampai ada yang menjadi Stres dan Gila dikarenakan uang,karena uang sangat penting dan menjadi ukuran perbedaan derajat, bedakan dengan Pengusaha-pengusaha dan orang-orang yang memiliki rumah mewah juga Pemerintah, artis-artis, yang hidup sangat berkecukupan dengan uang apa yang mereka inginkan bisa terpenuhi. Uang sudah merupakan suatu kebutuhan, bahkan uang menjadi salah satu penentu stabilitas dan kemajuan perekonomian di suatu negara. Namun demikian, bukan berarti sistem barter sudah lenyap, tetapi masih digunakan untuk tingkat perdagangan tertentu saja seperti perdagangan antarnegara dan di daerah pedesaan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan uang,pemerintah negara yang bersangkutan melalui bank sentral berhak menciptakan uang, terutama uang kartal. Begitu pula dengan jumlah uang beredar perlu di jaga agar nilai uang tetap stabil. Kemudian kebutuhan akan uang giral biasanya di cetak oleh bank-bank umum, dimana jumlahnya jauh melebihi uang kartal yang beredar. Dalam hal berkaitan dengan uang, maka peranan lembaga keuangan terutama bank sangatlah besar, hal ini sesuai dengan fungsi lembaga keuangan, yaitu sebagai perantara keuangan di masyarakat.
Sumber Referensi :
Kamasa Frassminggi, The Age of Deception: Riba dalam Globalisasi Ekonomi, Politik Global, danIndonesia.(Jakarta: Gema Insani, 2012),201-202
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya .(jakarta : Rajawali Pers, 2014), hlm. 13.
Leave a Reply