Jangan Galau, Ini 5 Cara Mengatasi Frustasi Terbukti Ampuh

cara mengatasi frustasi
Ilustrasi Keadaan Frustasi
cara mengatasi frustasi
Ilustrasi frustasi

 

DIARY.CO.ID – Banyak orang terjebak dengan rasa frustasi. Perasaan bingung, stress, takut, dan rasanya seperti terjebak dalam labirin. Berputar-putar dan sulit menemukan jalan keluarnya. Frustasi menjadi permasalahan hidup yang tiada ujung jika tidak ditangani segera. Jika saat ini Anda sedang mengalami frustasi, berikut ini diary.co.id memberikan beberapa trik mudah yang dapat diterapkan untuk cara mengatasi frustasi Anda.

5 CARA MENGATASI FRUSTASI TERBUKTI AMPUH!

[the_ad id=”4827″]

1. Ikhlas

Seringkali orang yang merasa frustasi karena belum ikhlas dengan takdir hidupnya. Maksud hati ingin sekali mendapat A, namun takdir berkata lain dan memberinya B. Hal-hal semacam ini membangkitkan rasa frustasi seseorang karena belum menerima dengan lapang dada kondisi yang ada.

Jika Anda mengalami frustasi, ada baiknya untuk mencoba ikhlas. Ganti sudut pandang dalam menangani suatu fenomena dan ambil hikmah positifnya. Sebab, sebuah kondisi yang terjadi di hidup Anda tentu tidak seluruhnya adalah hal-hal buruk yang tidak sesuai dengan ekspektasi Anda, tetapi juga hal-hal baik yang belum Anda ketahui. Toh, dalam agama bukankah dijelaskan bahwa sesuatu yang baik, sebenarnya belum tentu baik bagi Anda, dan sesuatu yang buruk belum tentu buruk bagi Anda. Semuanya hanya soal waktu, berusaha semaksimal mungkin dan biarkan Tuhan menyelesaikan bagiannya. Percayalah, rencana Tuhan adalah yang paling baik nantinya.

2. Kontrol ekspektasi

Mengontrol ekspektasi adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh banyak orang. Sebab, jika tidak mampu mengontrol, akan membawa guncangan dalam diri.

Seseorang seringkali tidak mampu mengontrol ekspektasinya ketika merasa sudah melakukan upaya lebih. Melalui upayanya yang luar biasa tersebut, ia sudah mulai membayangkan banyak hal-hal baik di masa depan. Sayangnya, semesta tidak bekerja sesederhana itu. Banyak variable-variabel yang dapat terjadi di luar dugaan. Misalnya, ketika mahasiswa sudah belajar semaksimal mungkin agar bisa lulus tepat waktu, namun ternyata tidak mampu terwujud karena jatuh sakit atau dosennya harus cuti selama satu tahun.

Tidak ada yang salah dalam berekspektasi. Sebab, ekspektasi adalah bagian dari mimpi. Namun, yang harus digarisbawahi selalu adalah mengontrolnya agar seminimal mungkin dan berserah pada ketetapan takdir.

[the_ad id=”4719″]

cara mengatasi frustasi
Ilustrasi Keadaan Frustasi

3. Banyak bersyukur

Orang yang jarang bersyukur, hidupnya cenderung akan lebih mudah frustasi. Ia selalu iri dengan pencapaian orang lain dan selalu memandang rendah dirinya sendiri. Oleh karena itu, jika Anda ingin segera lepas dari jeratan frustasi, ada baiknya untuk bersyukur mulai hari ini.

Lihat ke bawah lebih banyak, jangan terlalu lama menatap ke atas. Selain membuat Anda pegal, terlalu banyak melihat ke atas dapat membuat Anda tidak menghargai apa yang sudah Anda genggam. Padahal, banyak orang yang menginginkan hidup Anda dan banyak orang yang berusaha mati-matian untuk mengikuti jejak Anda.

4. Hal baik menanti Anda

Manusia hidup tidak selamanya bahagia, tetapi juga tidak selamanya menderita. Jika saat ini Anda frustasi karena gagal berkarier, gagal meraih predikat cumlaude, gagal percintaan dan lain sebagainya yang menyebabkan frustasi, maka yakinlah bahwa di depan Anda sudah menanti sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan terbaik yang disiapkan Tuhan bagi hamba-hambanya yang bersabar mengalami penderitaan.

Seperti roda, bahagia dan menderita selalu berputar dan menggantikan satu sama lain. Semua sudah ada porsinya masing-masing, hanya perlu menunggu saatnya tiba dan bagaimana Anda menyikapinya. Catat baik-baik, Tuhan tidak akan pernah menguji lebih berat dari kesanggupan hambanya.

5. Berlari di waktu sendiri

Setiap orang punya waktunya masing-masing. Ada yang menikah di usia 20 tahun, ada yang sudah meninggal di usia itu, ada yang sudah punya anak, ada yang sudah menyelesaikan program doktornya di luar negeri dan lain-lain. Semuanya berlari di waktunya sendiri. Tidak ada yang lebih lambat atau terlalu cepat. Tidak perlu frustasi, iri, atau membanding-bandingkan hidup dengan orang lain. Karena pada akhirnya setiap dari kita selalu ‘on time’.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*