
Lampung – Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Lampung bulan Mei 2023 tercatat mengalami deflasi 0,07% (mtm), lebih rendah dibandingkan periode April 2023 yang mengalami inflasi 0,30% (mtm), dan lebih rendah dari rata-rata inflasi bulan Mei pada 3 (tiga) tahun terakhir yang tercatat mengalami inflasi 0,22% (mtm). Tingkat inflasi IHK tersebut lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,09% (mtm) dan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatera sebesar 0,10%(mtm). Secara tahunan, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Lampung bulan Mei 2023 tercatat sebesar 4,31% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Nasional dan gabungan 24 kota di wilayah Sumatera yang masing-masing tercatat mengalami inflasi 4,00% (yoy) dan 3,62% (yoy).
Dilihat dari sumbernya, deflasi pada bulan Mei 2023 didorong oleh penurunan harga pada beberapa komoditas seperti: angkutan udara, cabai merah, ikan kembung, daging ayam ras, dan cabai rawit masing-masing sebesar -0,108%; -0,071%; -0,041%; -0,038%; dan -0,038%. Deflasi sangat dalam pada transportasi udara terutama disebabkan oleh penyesuaian strategi bisnis maskapai lion group yang mengalihkan seluruh pelayanan flight Batik Air untuk rute TKG – CGK dan CGK – TKG ke Lion Air. Disisi lain, penurunan harga aneka cabai pada bulan laporan sejalan dengan masih berlangsungnya panen di Lampung Selatan. Sementara itu, Penurunan harga daging ayam ras dipengaruhi oleh permintaan yang melandai pasca berlalunya periode HBKN Idul Fitri 1444 H.
Deflasi yang lebih rendah pada bulan Mei 2023 tertahan oleh inflasi pada sebagian komoditas, antara lain jeruk, telur ayam ras, rokok kretek filter, bawang putih, dan bawang merah masing-masing sebesar 0,022%; 0,037%; 0,037%; 0,038%; dan 0,062%. Inflasi pada aneka bawang sejalan dengan pasokan yang menurun. Kenaikan harga bawang merah disebabkan telah masuknya periode tanam pada bulan Mei – Juni 2023 di sentra produksi Brebes. Sementara itu, kenaikan harga bawang putih dipengaruhi oleh penurunan pasokan akibat Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih yang belum dikeluarkan oleh Pemerintah sejak Februari 2023 dan tata niaga porsi kuota impor bawang putih bagi pelaku usaha yang belum merata. Kenaikan harga telur ayam dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bansos. Adapun kenaikan harga rokok kretek filter sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok tahun 2023.
Sementara itu, NTP Provinsi Lampung pada bulan Mei 2023 tercatat sebesar 105,99, tumbuh 1,61% (mtm) jika dibandingkan dengan 104,32 pada bulan sebelumnya. Kenaikan NTP ini didorong oleh subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan Tangkap yang masing-masing meningkat sebesar 1,83% (mtm), 1,26% (mtm), 1,65% (mtm), 1,04% (mtm), dan 0,59% (mtm) sejalan dengan kenaikan harga acuan CPO dunia akibat sentimen dunia terhadap implementasi B35 di Indonesia. Meski NTP Provinsi Lampung secara umum tercatat di atas 100, NTP subsektor Tanaman Pangan, Peternakan dan Perikanan Budidaya masih berada di bawah 100 yang tercatat masing-masing sebesar 98,47, 99,73 dan 96,54.
Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan inflasi IHK gabungan dua kota di Provinsi Lampung akan mulai memasuki rentang sasaran inflasi 3±1% (yoy) pada Semester II tahun 2023. Oleh karena itu, terdapat beberapa risiko yang perlu dimitigasi, antara lain dari Inflasi Inti berupa (i) ekspektasi inflasi yang overshoot; (ii) dampak tunda 2nd round impact kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi inti, (iii) permintaan yang terakselerasi seiring dengan kenaikan UMP tahun 2023, dan (iv) daya beli masyarakat yang terpantau cukup rendah, berpotensi menyebabkan inflasi inti pada tingkat yang rendah dan tidak menguntungkan bagi pelaku usaha. Sementara itu dari sisi Inflasi Volatile Food (VF), adalah (i) risiko meningkatnya harga komoditas hortikultura pada periode tanam, antara lain bulan Juni – Juli 2023, (ii) risiko kenaikan harga minyak yang didorong oleh tertahannya – dengan tendensi meningkat – harga CPO dunia seiring dengan implementasi B35 di Indonesia dan pengetatan ekspor komoditas CPO dan produk turunannya ke Uni Eropa (UE) sejak berlakunya Undang-Undang Deforestasi UE, (iii) penyalahgunaan subsidi MinyakKita, dan (iv) pendistribusian beras di Lampung yang tidak merata akibat tingginya permintaan dari Pulau Jawa, yang perlu dimitigasi dengan penguatan penetapan HET beras. Selanjutnya risiko dari Inflasi Administered Prices (AP) yang perlu mendapat perhatian di antaranya yaitu (i) kembali meningkatnya harga energi pada musim dingin akibat peningkatan permintaan global, dan (ii) tingginya ketidakpastian supply energi Rusia dan perkembangan diversifikasi energi Uni Eropa.
Meninjau perkembangan inflasi pasca periode HBKN Idul Fitri 1444H dan mempertimbangkan risiko inflasi ke depan, berikut adalah beberapa upaya TPID Provinsi Lampung dalam menjaga stabilitas harga melalui strategi 4H, yaitu:
1. Keterjangkauan Harga
Leave a Reply