DIARY.CO.ID – Telah terjadi pengeroyokan dan nyaris penusukan senjata tajam terhadap wartawan SKM.buser news, Bernama Eprizal, Preman yang disewa atau dibayar bernama Herman.
Herman mengaku yang manusia kebal hukum dan polisi pun tidak bisa menangkapnya, di salah satu rumah makan ayuni bukit kemuning rabu 05/02.
Keterangan Eprizal ‘6/2/20 dengan media ini dirinya selaku jurnalis melakukan tugasnya selaku wartawan mendapat telpon dari orang yang mengaku Herman, dengan nada tinggi mengajak Eprizal untuk bertemu membahas masalah Suslana Spd selaku Kepala sekolah SDN 01 ujan mas.
Setelah sampai di tempat yang di janjikan, Herman dan anak buah nya langsung mengajak Eprizal untuk ikut bersama rombongannya, dan meninggalkan Ade Irawan rekanya.
Cerita Eprizal ,Melihat gerak gerik Herman dan anak buah nya mencurigakan, Eprizal menolak untuk ikut bersama Herman Seketika itu Herman langsung memukul Eprizal dan mencabut senjata tajam yang di bawa nya. Namun beruntung hal naas tidak sampai terjadi karna Ade Irawan yang kebenaran berada dekat korban langsung melerai dan menyambar senjata tajam jenis badik milik Herman.
Namun anak buah Herman lainya langsung melakukan pengeroyokan, pemukulan dan penganiayaan terhadap Eprizal sembari mencabut senjata tajam jenis badik milik mereka dan mengarahkan ke Eprizal sehingga menyebabkan luka dan lebam di bagian wajah dan kepalanya, akibat pukulan ke 3 orang di antaranya Herman.
Setelah kejadian kurang lebih 20 menit ,Eprizal langsung di larikan ke puskesmas untuk mendapat perawatan, setelah selesai di tangani pihak medis, Eprizal langsung melapor ke polsek bukit kemuning, namun baru menjelaskan tiba-tiba laporan di hentikan karna mendapat kabar dari salah satu rekan medis, Herman membawa anak buah lebih banyak menuju polsek bukit kemuning karna belum puas melakukan penganiayaan terhadap Eprizal. Lalu pihak polsek langsung mengarahkan agar Eprizal langsung melapor ke Polres lampung utara malam itu juga.
Begitu luar biasanya nama Herman ditakuti, hingga polsek pun harus menghentikan laporan Eprizal dan mengarahkan ke polres lampung utara.
Bukti laporan polisi :
SURAT TANDA PENERIMAAN LAPORAN : Nomor : STPL/ 132/ B-1/ II/ 2020/ POLDA LAMPUNG / SPKT RES LU
Di tambahkan pula oleh Ade Irawan yang berada di tkp lokasi saat kejadian, andai saja tidak saya lerai dan sambar senjata tajam milik Herman mungkin Eprizal mendapat luka tusukan dari Heman
Dan sebelum meninggal kan tempat kejadian Herman menantang pada Eprizal agar silahkan lapor ke polisi, tidak ada yang bisa dan berani menangkap dirinya karna merasa dirinya tokoh dan ketua salah satu ormas di wilayahnya dengan nada tinggi dan penuh amarah.
Sampai berita ini di terbitkan belum mendapatkan konfirmasi dari pihak polres lampung utara tentang laporan ini, karna sedang di dalami oleh pihak kepolisian tentang perkara ini cerita Eprizal singkat sambil menahan nyeri di wajahnya akibat pukulan preman yang di sewa/ bayaran oleh ibu kepsek. (Rido)
Leave a Reply