Bandar Lampung – Bersamaan dengan para pelajar sudah memasuki Tahun Pelajaran baru, tidak mau kalah orang tua juga turut sekolah pada kegiatan “Sekolah Orang Tua” dengan tema ‘Pendidikan Aqil Baligh’ yang diselenggarakan oleh Komisi Bina Keluarga Sakinah (BKS) Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS Lampung pada Minggu, 28 Juli 2024 di GSG DPWT PKS Lampung.
Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 08.30 WIB dan diselesaikan pukul 12.05 WIB yang diikuti oleh ribuan partisipan dari unsur anggota PKS se-Lampung. Tidak kurang dari 175 peserta hadir offline, 902 hadir melalui zoom meeting dan 1.278 viewers Youtube PKS TV Lampung. Turut hadir Ketua DSW PKS Lampung Tri Mulyono, Ketua Komisi Penegakan Disiplin Organisasi, Syariat, dan Kode Etik Hilmudin Tsulani serta jajaran pengurus DSW PKS Lampung.
Dalam sambutannya, Tri Mulyono menuturkan bahwa, “Sekolah anak-anak sudah biasa, tetapi sekolah orang tua itu luar biasa. Terinspirasi dari konsep sekolah luar negeri bahwa yang menjadi syarat diterimanya siswa di sekolah tersebut bukan siswanya, tetapi orang tuanya. Salah satu syaratnya, jika ingin anaknya menjadi bisa baca alquran sebab sekolah di sana, maka orang tuanya juga harus bisa baca alquran, sehingga para calon wali siswa bersemangat belajar baca alquran. Maka diadakannya sekolah orang tua ini adalah sarana untuk memotivasi seluruh orang tua agar mengambil peran lebih banyak bahkan peran sepenuhnya dalam mendidik anak-anaknya.”
Dalam tiga sesi penyampaian materi oleh Narasumber Irwan Rinaldi, membuat peserta tidak ingin beranjak dan tertinggal momentum dalam menimba ilmu. Semua menyadari bahwa Prinsip Pengasuhan, Utang Luka Pengasuhan, dan Tahap Perkembangan Anak termasuk Pendidikan Aqil Baligh di dalamnya sangat dibutuhkan oleh orang tua, bukan hanya salah satu tetapi keduanya. “Sebab jika kita gagal dalam mendidik anak, maka sejatinya kita berkhianat kepada Allah atas amanah (anak) yang dititipkan kepada kita,” tandas Pria pemeran utama film ‘Sang Murobbi’ tersebut.
Ayah Irwan, sapaan hangat narasumber menambahkan, “Utang pengasuhan baik terhadap diri sendiri, pasangan, dan anak harus dibayar karena kelak kita akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah ta’alaa.”
Sekolah kali ini rasanya sama sekali tidak ingin menunggu jam istirahat layaknya sekolah anak, begitu antusias. “Alhamdulillah kegiatan hari ini terlaksana dengan baik dan berjalan lancar. Harapannya setelah kegiatan ini, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan oleh keluarga anggota dan ditularkan kepada yang lain, In Syaa Allah semua tercerahkan sehingga dapat mengurai permasalahan yang terjadi pada keluarga-keluarga anggota khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” tutur lega Erina selaku panitia kegiatan.
Acara ditutup dengan do’a dan foto bersama serta saling berjabat tangan layaknya budaya kegiatan PKS di manapun berada. (*)
Leave a Reply