

Setiap mahasiswa yang memimpikan wisuda pasti harus melalui ujian pertama yang bernama seminar proposal. Seminar proposal atau yang akrab disingkat sempro adalah ujian yang berisi paparan rencana-rencana awal penelitian yang menjadi penunjuk arah sebelum dilakukannya penelitian. Seminar yang berlangsung sekitar satu jam ini biasanya membuat banyak mahasiswa pejuang skripsi deg-degan, takut, dan harap-harap cemas. Rasa excited dan bingung bercampur baur dalam dada. Oleh karena karena itu, diary.co.id akan mengupas tuntas seminar proposal sebagai panduan untuk Anda. Check this out!
1. Seminar proposal adalah kunci
Sebelum melakukan penelitian, peneliti diwajibkan untuk membuat rancangan-rancangan awal penelitiannya. Mulai dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dan lain sebagainya. Berbeda dari karya tulis biasa, skripsi adalah karya tulis ilmiah yang berarti tata cara penulisannya didasarkan pada kaidah-kaidah ilmiah. Dengan demikian, dalam menuliskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan rancangan skripsinya, peneliti diharuskan untuk mencari data dari sumber-sumber valid seperti jurnal, skripsi terdahulu, dan buku. Sumber-sumber tersebut juga harus banyak kuantitasnya, agar memberikan rujukan data yang kaya bagi penelitian Anda.
Meski terkesan sedikit merepotkan, seminar proposal layak untuk diperjuangkan mati-matian. Sebab, seminar ini menjadi gambaran dan petunjuk bagi Anda dalam melaksanakan penelitian. Tidak jarang mahasiswa kebingungan menyelesaikan penelitiannya karena tidak menyiapkan seminar proposal secara maksimal. Ada yang harus mengganti judul, mengganti metode penelitiannya, mengganti responden, dan berbagai kendala lainnya. Repot-repot di awal akan lebih baik dibanding hilang arah di tengah-tengah.
2. Materi siap, teknis juga harus oke!
Setelah menyiapkan materi seminar proposal, yang juga harus Anda perhatikan adalah teknisnya. Berapa dosen yang akan menguji, berapa mahasiswa pembahas yang dibutuhkan, bagaimana mekanismenya, ruangan yang digunakan, dan berkas-berkas apa yang harus disiapkan harus disiapkan secara matang.
Untuk hal ini, diary.co.id menyarankan Anda untuk bertanya kepada kakak tingkat yang telah melaksanakan seminar proposal. Sebab, teknis yang ada di setiap kampus bahkan jurusan berbeda-beda satu sama lain, sehingga sulit untuk digeneralisasikan. Minta kontak kakak tingkat atau senior yang Anda kenal dan ringan tangan dalam membantu menjelaskan soal problema seminar proposal. Jangan sampai materi Anda yang ciamik ternoda hanya karena persiapan teknis yang kurang maksimal.
3. Suguhan yang terbaik
Di dalam seminar proposal, biasanya Anda akan diminta untuk menyiapkan snack atau souvenir bagi para peserta seminar dan makanan-makanan untuk para dosen dan mahasiswa pembahas serta moderator. Meski terkesan sepele, namun hal ini penting untuk diperhatikan karena standar tiap kampus, jurusan, dan pribadi dosen yang berbeda-beda. Anda dapat menanyakan terlebih dahulu makanan siang yang dikehendaki oleh dosen untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti alergi. Ada dosen yang tidak bisa makan daging ayam, alergi telur atau penganut vegetarian sehingga hanya makan sayur-sayuran saja. Perintilan-perintilan semacam itu kiranya perlu juga diperhatikan dan komunikasikan. Selain sebagai bentuk menghormati dosen, juga sebagai bentuk rasa terimakasih kepada mereka yang sudah susah payah membimbing, jadi harus disuguhkan yang terbaik.
Meski begitu, hal lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah menyesuaikan suguhan seminar proposal sesuai dengan kemampuan atau budget yang Anda miliki. Jika Anda tidak dapat mengakalinya di makanan dosen, Anda bisa memainkan budget pada suguhan peserta seminar. Ada beberapa opsi yang lazim dilakukan oleh mahasiswa untuk hal ini, seperti menyuguhkan kue jajanan pasar, snack warung atau sekedar highlighter
4. Mental petarung
Apapun dapat terjadi selama seminar proposal. Entah itu tumpukkan koreksian dari mahasiswa pembahas, dosen pembimbing, penguji, atau bahkan keterangan tidak lulus sempro. Oleh karena itu, poin ini sangat penting untuk diperhatikan. Siapkan mental seperti seorang petarung yang tak gentar dengan serbuan kritikan dan pantang mundur dalam melakukan sesuatu. Sebab, seburuk apapun pengalam seminar proposal Anda, masih ada banyak waktu untuk memperbaiki dan dosen pembimbing yang siap menemani. Semangat selalu!
Laporan kontributor diary.co.id: Kiki Novilia
Leave a Reply