Lompat ke konten

UKM Hindu UNILA Gelar Gathering dan Alumni Dies Natalis ke-30 Tahun di Pantai Pasir Putih

  • oleh
UKM Hindu UNILA Gelar Gathering dan Alumni Dies Natalis ke-30 Tahun di Pantai Pasir Putih

 

DIARY.CO.ID – Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu Universitas Lampung Gelar Gathering dan Alumni Dies Natalis UKM Hindu ke-30 Tahun, di Pantai Pasir Putih, Bandar Lampung Minggu (22/9/2019).

Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu Unila yang sudah 30 tahun berdiri sebagai wadah bagi mahasiswa Hindu Unila untuk menyatukan pikiran sebagai generasi muda Hindu yang militan serta berkompetensi menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi.

Kegiatan Gathering Alumni ini dijadikan satu dengan kegiatan Dies Natalis UKM Hindu dengan dukungan oleh para alumni dan para dosen hindu unila.

Kegiatan Ghatering Alumni sangat ditunggu-tunggu oleh para pejuang UKM Hindu Universitas Lampung, dimana yang merupakan acara reuni akbar untuk ajang bertemunya para alumni UKM Hindu Unila.

Tema dari kegiatan Gathering Alumni yaitu “Berbagi Kisah, Kenangan, Pengalaman, dan Kebanggaan menjadi Alumni UKM Hindu Unila” dilaksanakan pada Minggu, 22 September 2019 bertempat di Pantai Pasir Putih, Bandar Lampung.

Dengan rangkaian Sharing Alumni, Seremonial Dies Natalis UKM Hindu Ke-30, dan Penanaman Pohon di Lingkungan Pantai Pasir Putih.

Putu Yogi Setia Permana ( Ketua UKM Hindu Unila) mengucapkan dengan adanya kegiatan ini yaitu bisa menjalin simakrama antar alumni dengan anggota pengurus UKM Hindu Unila.

Kemudian, Nyoman Sunardiana (Perwakilan Ikatan Alumni UKM Hindu Unila) mengucapkan motivasi yaitu mahasiswa mengikuti organisasi adalah keseharusan, dimana mahasiswa harus sudah mempunyai cara untuk menghadapi dunia nyata, kemudian ulumni-alumni UKM Hindu Unila mayoritas prestasi dan pekerjaan nya sangat luar biasa, jadi kalian jangan merasa berkesibukan untuk aktivis didunia mahasiswa.

Sedangkan, Wayan Rumite (Perwakilan Pembina UKM Hindu Unila) mengucapkan kita mengikuti organisasi yang terdapat kolaborasi yaitu bentuk kerja sama, interaksi yang secara langsung menerima akibat dan manfaat, selanjutnya berpikir kritis merupakan sanggahan kepada seseorang, bagaimana kita sebagai penyelesaian masalah, pondasi pada abad ke-21. (Rolista)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *