BKKBN Lampung Dan Komisi IX DPR RI Tekankan Pentingnya Perluasan Intervensi Sasaran Stunting Hingga 8000 HPK

Lampung – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI menggelar kegiatan Sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana di Kampung Sinar Luas, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Rabu, 19 Juni 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut memberikan sambutan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung, dr. Nurizky Permanajati, M.H. Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan menjelaskan bahwa terselenggaranya kegiatan tersebut merupakan suatu bentuk Kemitraan penanganan stunting antara BKKBN bekerjasama beberapa mitra baik dari pemerintah, swasta, perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, serta NGO dalam Upaya Percepatan Penurunan. dan pada kesempatan tersebut, BKKBN bekerja sama dengan mitra strategis yaitu Komisi IX DPR RI.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya kemitraan lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting. Beliau menilai, penurunan stunting memang terjadi, namun belum signifikan, oleh karena itu diperlukan upaya bersama yang lebih baik dari pihak pihak terkait, ia juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama sampai ke tingkat desa.

Kemudian, Mewakili Anggota Komisi IX DPR Itet Trdijajati Sumarijanto, Staff Ahli Komisi IX DPR RI, Markus Suryadi Parsege, S.Ip. menyampaikan bahwa BKKBN adalah mitra strategis dari Komisi IX DPR RI dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Oleh karena itu, dia menyebut pihaknya terus mendorong pemerintah pusat maupun daerah untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga pola hidup sehat sebagai salah satu mencegah terjadinya stunting pada balita.

Baca Juga :  TP PKK Lampung Kunjungi Desa Model Konvergensi Penanganan dan Pencegahan Stunting di Kota Metro

Untuk itu, Markus mengimbau agar seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil dan yang memiliki anak bawah lima tahun (baduta), rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan di posyandu.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Hubungan Antar Lembaga, Advokasi KIE dan Kehumasan, Intan Anissa Fitri, S.Sos hadir menyampaikan materi tentang pentingnya Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam pencegahan stunting.

Intan menyampaikan bahwa 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin di dalam kandungan (270 hari) hingga dua tahun pertama kehidupan (730 hari) yang biasa disebut dengan golden period.

Kemudian ia juga menambahkan, dalam upaya percepatan penurunan stunting, diperlukan perluasan intervensi hingga 8.000 HPK, dengan perhatian khusus pada pada pemenuhan layanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja dan kelompok usia reproduksi. Menurutnya, melalui program 8000 HPK, remaja putri dan kelompok usia reproduksi perempuan sebagai calon ibu harus didorong untuk memperhatikan gizi dan kesehatannya.

Lebih lanjut, beliau juga menekankan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif bagi bayi hingga berusia enam bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi setelah kelahiran.

Kemudian, dalam kegiatan tersebut para peserta mendapatkan tambahan pengetahuan dari materi yang disampaikan oleh Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP & KB) Kabupaten Lampung Tengah, Rizal Kurniawan, MKM. Tentang konsep dasar stunting dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca Juga :  Gubernur Arinal Launching Penyaluran Bantuan Pangan di Pringsewu

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Kecamatan Bangun Rejo, Forkopimda, perangkat desa dan ratusan warga yang terlihat memadati tempat kegiatan. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*