
DIARY.CO.ID – Kodim 0424/Tanggamus menggelar sosialisasi pengelolaan sampah menjadi bahan padat dan cair kepada Kodim 0411/Lampung Tengah dalam rangka Binter terpadu 2019, Jumat (8/11/2019).
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Letkol Czi Burhannudin, SE,M bersama anggota, beliau langsung mengapreasi ke Kodim 0424/Tanggamus terhadap kegiatan yang bagus untuk memberikan sosialisasi terkait pengelolaan sampah.
“Sampah plastik ini susah untuk diurai dan merusak kesuburan tanah jadi sosialisasi dari Kodim 0424/Tanggamus ini sangat bermanfaat, ya nanti harapannya kita dapat mempraktikannya terlebih ini untuk dihasilkan bahan bakar yang bisa kita pakai sendiri,” ucapnya.
Dalam sosialisasi tersebut Umbar Satrio Susilo menyampaikan tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah untuk membantu mengurangi limbah sampah plastik yang sudah menjadi momok Dunia.
“Alat tersebut kami buat untuk mengurangi limbah plastik yang tidak bisa diurai bahkan puluhan tahun, jadi kami bikin ini untuk mengatasi limbah plastik yang ada,” ucapnya.
Ia mengatakan jika dirinya baru mensosialisasikan dengan Kodim-Kodim yang ada di Lampung ini, “mengapa kita hanya melalui kodim saja, karena kita tahu kalau kodim itu mempunyai kegiatan sampai ke desa-desa,” ujarnya.
Sesuai visi misi nya dalam mengatasi masalah sampah, dirinya siap jika ada panggilan dari Pemerintah atau Intansi.
“Jadi kita buat alat ini untuk sosialisasikan ke masyarakat atau yang lainnya, jika ingin belajar atau memakai alat tersebut untuk mengurangi limbah plastik ya ayo bareng-bareng, karena ini memang harus berjamaah, tidak bisa kita sendiri,” katanya.
Beliau juga mengatakan jika alat tersebut masih belum tersebar luas di Lampung ini, “untuk di Lampung ini sebenarnya sudah ada, tetapi hanya sebatas ada di Lab saja, dan untuk bahan baku plastik sendiri hampir gak ada yang berani nyoba, karena asap yang mengandung asam dan rata-rata teknologi alat yang lain belum bisa meredam asam tersebut, dan Alhamdulillah alat ini sudah aman akan hal tersebut dan dapat di tangkap oleh alat ini,” tuturnya.
“Jadi alat yang kita desain ini bisa merubah limbah plastik menjadi bahan bakar, namum tidak semua limbah plastik bisa dijadikan bahan bakar. Kita juga harus memilah-milah, karena kalau tidak dipilah-pilah maka hasilnya tidak akan optimal,” pungkasnya. (Putri)